Rabu, 26 Desember 2012

SEJARAH PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DI INDONESIA



SEJARAH PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DI INDONESIA
OLEH : Eko Hadi Susanto
Perjalanan Madrasah Ibtidaiyah di Indonesia

A. PENGERTIAN MADRASAH
            Kata madrasah dalam bahasa Arab berarti tempat atau wahana untuk mengenyam proses pembelajaran. Dalam bahasa Indonesia madrasah disebut dengan sekolah yang berarti bangunan atau lembaga untuk belajar dan memberi pengajaran. Karenanya, istilah madrasah tidak hanya diartikan sekolah dalam arti sempit, tetapi juga bisa dimaknai rumah, istana, kuttab, perpustakaan, surau, masjid, dan lain-lain, bahkan seorang ibu juga bisa dikatakan madrasah pemula. sementara Karel A. steenbrik justru membedakan antara madrasah dan sekolah-sekolah, dia beralasan bahwa antara madrasah dan sekolah mempunyai ciri yang berbeda. Meskipun demikian, dalam konteks ini penulis cenderung untuk menyamakan arti madrah dan sekolah.

Sabtu, 15 Desember 2012


TUMOR OTAK
A. DEFINISI
1. Tumor otak adalah sebuah lesi yang terletak pada intrakranial yang menempati ruang di dalm tengkorak. Tumor-tumor selalu bertumbuh sebagai sebuah massa yang berbentuk bola tetapi juga dapat tumbuh menyebar masuk ke dalam jaringan
( Suzanne c. Smeltzer, 2001 KMB volume 3, Hal 2167 ).
2. Tumor otak adalah suatu pertumbuhan jaringan yang abnormal di dalam otak. Yang terdiri atas Tumor otak benigna dan maligna. Tumor otak benigna adalah pertumbuhan jaringan abnormal di dalam otak, tetapi tidak ganas, sedangkan tumor otak maligna adalah kanker di dalam otak yang berpotensi menyusup dan menghancurkan jaringan di sebelahnya atau yang telah menyebar (metastase) ke otak dari bagian tubuh lainnya melalui aliran darah
3. Tumor otak adalah lesi oleh karena ada desakan ruang baik jinak maupun ganas yang tumbuh di otak, meningen dan tengkorak.

Jumat, 05 Oktober 2012

KELAINAN TULANG BELAKANG




KELAINAN TULANG BELAKANG

Manusia memiliki tulang dan sendi (sistem gerak) yang memiliki banyak fungsi untuk menunjang kehidupan manusia. Tanpa kondisi fit (sehat) tulang dan sendi, manusia akan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa bentuk kelainan tulang belakang
1.      1. Skoliosis


DEFINISI          Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang). Sekitar 4% dari seluruh anak-anak yang berumur 10-14 tahun mengalami skoliosis; 40-60% diantaranya ditemukan pada anak perempuan.

PENYEBABTerdapat 3 penyebab umum dari skoliosis:
1.      Kongenital (bawaan), biasanya berhubungan dengan suatu kelainan dalam pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu
2.      Neuromuskuler, pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau kelumpuhan akibat penyakit berikut:
Cerebral palsy
Distrofi otot
Polio
Osteoporosis juvenil
3.      Idiopatik, penyebabnya tidak diketahui.
GEJALAGejalanya berupa:
- tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping
- bahu dan/atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya
- nyeri punggung
- kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama
- skoliosis yang berat (dengan kelengkungan yang lebih besar dari 60?) bisa menyebabkan gangguan pernafasan.
          Kebanyakan pada punggung bagian atas, tulang belakang membengkok ke kanan dan pada punggung bagian bawah, tulang belakang membengkok ke kiri; sehingga bahu kanan lebih tinggi dari bahu kiri. Pinggul kanan juga mungkin lebih tinggi dari pinggul kiri.
DIAGNOSA
          Pada pemeriksaan fisik penderita biasanya diminta untuk membungkuk ke depan sehingga pemeriksa dapat menentukan kelengkungan yang terjadi.
Pemeriksaan neurologis (saraf) dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi atau refleks.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
  Rontgen tulang belakang·
 Pengukuran dengan· skoliometer (alat untuk mengukur kelengkungan tulang belakang)
  MRI (jika ditemukan kelainan saraf atau kelainan pada rontgen).·
PENGOBATANPengobatan yang dilakukan tergantung kepada penyebab, derajat dan lokasi kelengkungan serta stadium pertumbuhan tulang. Jika kelengkungan kurang dari 20?, biasanya tidak perlu dilakukan pengobatan, tetapi penderita harus menjalani pemeriksaan secara teratur setiap 6 bulan.
Pada anak-anak yang masih tumbuh, kelengkungan biasanya bertambah sampai 25-30?, karena itu biasanya dianjurkan untuk menggunakan brace (alat penyangga) untuk membantu memperlambat progresivitas kelengkungan tulang belakang. Brace dari Milwaukee & Boston efektif dalam mengendalikan progresivitas skoliosis, tetapi harus dipasang selama 23 jam/hari sampai masa pertumbuhan anak berhenti.
Brace tidak efektif digunakan pada skoliosis kongenital maupun neuromuskuler. Jika kelengkungan mencapai 40? atau lebih, biasanya dilakukan pembedahan.
Pada pembedahan dilakukan perbaikan kelengkungan dan peleburan tulang-tulang. Tulang dipertahankan pada tempatnya dengan bantuan 1-2 alat logam yang terpasang sampai tulang pulih (kurang dari 20 tahun).
Sesudah dilakukan pembedahan mungkin perlu dipasang brace untuk menstabilkan tulang belakang.
Kadang diberikan perangsangan elektrospinal, dimana otot tulang belakang dirangsang dengan arus listrik rendah untuk meluruskan tulang belakang.
1.      Kifosis
DEFINISI          Penyakit Scheuermann adalah suatu keadaan yang ditandai dengan nyeri punggung dan adanya bonggol di punggung (kifosis).
Kifosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang yang bisa terjadi akibat trauma, gangguan perkembangan atau penyakit degeneratif.  Kifosis pada masa remaja juga disebut penyakit Scheuermann.

PENYEBABPenyebab dari penyakit Scheuermann tidak diketahui.  Penyakit ini muncul pada masa remaja dan lebih banyak menyerang anak laki-laki.

GEJALAGejalanya berupa:
- nyeri punggung yang menetap tetapi sifatnya ringan
- kelelahan
- nyeri bila ditekan dan kekakuan pada tulang belakang
- punggung tampak melengkung
- lengkung tulang belakang bagian atas lebih besar dari normal.

DIAGNOSA
          Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik (lengkungan punggung yang abnormal). Juga dilakukan pemeriksaan neurologis (saraf) untuk mengetahui adanya kelemahan atau perubahan sensasi).
          Rontgen tulang belakang dilakukan untuk mengetahui beratnya lengkungan tulang belakang.

PENGOBATAN
          Kasus yang ringan dan non-progresif bisa diatasi dengan menurunkan berat badan (sehingga ketegangan pada punggung berkurang) dan menghindari aktivitas berat.
Jika kasusnya lebih berat, kadang digunakan brace (penyangga) tulang belakang atau penderita tidur dengan alas tidur yang kaku/keras.
          Jika keadaan semakin memburuk, mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki kelainan pada tulang belakang.
3. Lordosis
Tulang belakang yang normal jika dilihat dari belakang akan tampak lurus. Lain halnya pada tulang belakang penderita lordosis, akan tampak bengkok terutama di punggung bagian bawah .
Gejala yang timbul akibat lordosis berbeda-beda untuk tiap orang. Gejala lordosis yang paling sering adalah penonjolan bokong. Gejala lain bervariasi sesuai dengan gangguan lain yang menyertainya seperti distrofi muskuler, gangguan perkembangan paha, dan gangguan neuromuskuler.
Nyeri pinggang, nyeri yang menjalar ke tungkai, dan perubahan pola buang air besar dan buang air kecil dapat terjadi pada lordosis, tetapi jarang. Jika terjadi gejala ini, dibutuhkan pemeriksaan lanjut oleh dokter.
Selain itu, gejala lordosis juga seringkali menyerupai gejala gangguan atau deformitas tulang belakang lainnya, atau dapat diakibatkan oleh infeksi atau cedera tulang belakang. Untuk membedakannya dilakukan beberapa pemeriksaan seperti :
·         Sinar X. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengukur dan menilai kebengkokan, serta sudutnya.
·         Magnetic resonance imaging (MRI)
·         Computed tomography scan (CT  Scan)
·         Pemeriksaan darah
Tujuan pengobatan lordosis adalah menghentikan semakin membengkoknya tulang belakang dan mencegah deformitas (kelainan bentuk). Penatalaksanaan lordosis tergantung pada penyebab lordosis. Latihan untuk memperbaiki sikap tubuh dapat dilakukan jika lordosis disebabkan oleh kelainan sikap tubuh. Lordosis yang terjadi akibat gangguan paha harus diobati bersama dengan gangguan paha tersebut

Rabu, 03 Oktober 2012



Pengertian Perilaku Ekonomi

      Perilaku ekonomi merupakan cabang ilmu yang mempelajari berbagai pelaku ekonomi atau tindakan manusia terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan-pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Macam macam kebutuhan
            Kebutuhan dapat dikelompokkan menjadi lima bagian yaitu:
a)      Intensitas Kebutuhannya
Kebutuhan ini dipandang dari urgensinya, atau mendesak tidaknya suatu kebutuhan. Kebutuhan ini dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
Ø      Kebutuhan primer yaitu kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi agar kita tetap hidup, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal.
Ø      Kebutuhan sekunder: kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural, kebutuhan ini timbul bersamaan meningkatnya peradaban manusia seperti: ingin makan enak, ingin pakaian yang lebih bagus, ingin perabotan lebih bagus,nonton film, pentas seni.
Ø      Kebutuhan tertier: kebutuhan ini ditujukan untuk kesenangan manusia, seperti kebutuhan akan perhiasan, mobil mewah, rumah mewah.
b)      Bentuk dan Sifatnya
Kebutuhan ini dibedakan menurut dampak atau pengaruhnya terhadap jasmani dan rohani. Kebutuhan ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
Ø      Kebutuhan jasmani atau materiil contohnya: makanan, pakaian, tempat tinggal.
Ø      kebutuhan rohani atau spiritual contohnya: musik, menonton bola, ibadah.
c)      Waktu pemenuhannya
Kebutuhan ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
Ø      Kebutuhan sekarang, adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga,
seperti: makan di saat lapar atau obat-obatan pada saat sakit.
Ø      Kebutuhan masa depan, yaitu pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda untuk waktu yang akan datang, misalnya: tabungan hari tua, asuransi kesehatan, dan sebagainya.

d)      Subjek yang membutuhkan
Kebutuhan ini dibedakan menurut pihak-pihak yang membutuhkan. Kebutuhan ini  meliputi:
Ø      Kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang yang membutuhkan, misalnya: kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seorang guru.
Ø      Kebutuhan masyarakat, disebut juga kebutuhan kolektif atau kebutuhan bersama, yaitu alat pemuas kebutuhan yang digunakan bersama, misalnya: telepon umum, jalan umum, WC umum.
e)      Sosio- Budaya
Ø      Kebutuhan sosial, kebutuhan yang timbul karena manusia harus hidup bersama dengan manusia lain, untuk itu manusia mempunyai kebutuhan yang dapat dipandang layak dalam hidup bermasyarakat, misalnya : berpakaian dinas, berkendaraan bermotor, dan bersepatu.
Ø      Kebutuhan psikologis,kebutuhan yang berhubungan dengan sifat rohani manusia, misalnya kebutuhan akan rasa aman, dihargai oleh sesama manusia, dan kebutuhan akan ketenteraman hati.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
1.       Keadaan Alam
Orang yang tinggal di daerah kutub yang luar biasa dingin membutuhkan pakaian tebal untuk menahan hawa dingin yang serasa menggigit tulang, sedangkan kita yang tinggal di daerah tropis cukup memakai pakaian tipis.Tampaknya keadaan alam mendorong manusia membutuhkan barang-barang yang sesuai dengan kondisi alam di tempat yang bersangkutan.
2.       Tingkat Peradaban
Makin tinggi peradaban, makin tinggi pula kualitas barang yang dibutuhkan. Kebutuhan masyarakat primitif lebih menekankan kebutuhan primer, kebutuhan itu pun dipenuhi secara sederhana. Untuk makanan misalnya, mereka hanya tinggal memungut dari hutan atau sekitar tempat tinggalnya.


3.       Adat Istiadat dan Tradisi Masyarakat
Adat –istiadat dan tradisi masyarakat berpengaruh pada kebutuhan masyarakat, misalnya tradisi upacara perkawinan, tradisi mudik lebaran, dan sebagainya. Untuk kegiatan itu tentunya juga akan berpengaruh terhadap aneka ragam kebutuhan
4.       Perbedaan Agama
Perbedaan ajaran suatu agama dengan agama lain membawa pengaruh yang berbeda terhadap hal yang dibutuhkan.Contoh: Umat Islam dilarang memakan daging babi, dengan demikian mereka tidak membutuhkan daging babi, tidak demikian halnya dengan penganut ajaran agama yang tidak mengharamkan makan daging babi bagi penganutnya. Begitu pula keperluan akan alat-alat untuk peribadatan masing-masing agama membawa perbedaan kebutuhan yang dihadapi para pemeluknya.

Alat Pemuas Kebutuhan
Alat-alat pemuas kebutuhan seperti perlatan rumah tangga, sepatu, sepeda, pakaian, yang Anda butuhkan itu dalam ilmu ekonomi disebut barang, sedangkan pelayanan listrik, telepon, guru juga dapat memuaskan kebutuhan anda sehingga disebut barang juga, tetapi lebih lazim disebut jasa.

Macam-Macam Barang
Dari segi cara perolehan , barang dapat dibagi menjadi:
1.       Barang ekonomi
Dalam kehidupan sehari-hari barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan jumlahnya terbatas, sehingga untuk memperolehnya kita harus mengeluarkan pengorbanan (waktu, biaya, atau tenaga)
2.       Barang bebas
Barang bebas adalah barang yang jumlahnya melimpah seperti sinar matahari di daerah tropis, udara bersih di daerah pegunungan. Barang-barang ini untuk memperolehnya tanpa pengorbanan. Barang-barang bebas tidak dipersoalkan dalam ilmu ekonomi.

Menurut cara penggunaannya, barang dibagi menjadi:
(1)    Benda konsumsi yaitu benda yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan, contoh untuk ini adalah makanan, pakaian, buah-buahan.
(2)    Benda produksi atau disebut juga barang modal. Benda ini dapat digunakan untuk memproduksi benda lain, yang termasuk benda produksi ini adalah peralatan dan mesin-mesin.

v      Dalam hubungannya dengan benda lain, barang dapat dibagi menjadi:
Ø      Benda komplementer, benda yang dalam penggunaannya harus bersamasama dengan benda lain, misalnya: kopi dengan gula, sepatu dengan talinya, minyak dan kompor, bensin dengan kendaraan.
Ø      Benda substitusi, benda ini dalam penggunaannya dapat saling menggantikan, misalnya jagung dapat menggantikan beras, margarine dengan mentega, jasa bus dapat menggantikan kereta api.

v      Benda Menurut Proses Pembuatannya
Selain pembagian guna benda tadi, dapat juga kegunaan benda dilihat dari proses pembuatannya. Untuk ini benda dapat dilihat sebagai:
a.       Bahan baku seperti: hasil hutan, hasil pertanian, atau barang tambang.
b.       Barang setengah jadi, misalnya: barang untuk industri kecil, kulit untuk sepatu, kopra untuk minyak goreng, dan sebagainya.
c.       Barang jadi, seperti: meja, kursi, sepeda, kemeja, dan sebagainya.

Hubungan Kelangkaan Sumber Daya dengan Kebutuhan
Kebutuhan manusia itu relatif tidak terhitung banyak jumlah serta jenisnya. Sesuai dengan ciri perkembangan manusia, kebutuhannya selalu bertambah seiring dengan bertambahnya waktu dan luasnya pergaulan yang diakibatkan oleh kemajuan dalam berbagai bidang. Pertambahan kebutuhan ini terjadi baik pada tingkat individu maupun masyarakat.Pada tingkat individu, memang sudah menjadi ciri khas manusia itu memiliki sifat tidak pernah puas. Lagi pula individu tadi dipengaruhi oleh lingkungan yang mendorong manusia membutuhkan barang dan jasa sesuai dengan lingkungannya.
Pada umumnya, jumlah dan jenis barang dan jasa kebutuhan manusia yang ada di alam ini terbatas jumlahnya. Keadaan ini berhadapan dengan sifat manusia yang menginginkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terbatas.Keadaan ini menuntut manusia melakukan pilihan karena kelangkaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Perlu dipahami bahwa jika melakukan pilihan secara ekonomis akan selalu terlibat dengan pertukaran suatu barang atau jasa dengan barang atau jasa yang lainnya, yaitu memilih kebutuhan mana yang harus dipenuhi terlebih dahulu dan kebutuhan mana yang harus ditunda. Atau dengan istilah lain, kita harus melakukan skala prioritas.
Jika dalam memenuhi kebutuhan Anda senantiasa melakukan pilihan ekonomi, berarti Anda telah melakukan tindakan ekonomi. Dengan memilih, berarti kita berusaha mendapatkan kenikmatan yang sebesar-besarnya dari kebutuhan yang hendak kita penuhi. Memilih berarti mempertimbangkan kebutuhan mana yang kita penuhi terlebih dahulu dan kebutuhan mana yang hendak kita tunda atau kita korbankan.

DAFTAR PUSTAKA
-         Modul IPS 2 PGMI IAIN Sunan Ampel Surabaya
-         Suparmoko dan irawan. 1998. Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta :  DPFE
-         www. Ipsindo.com