Rabu, 03 Oktober 2012



Pengertian Perilaku Ekonomi

      Perilaku ekonomi merupakan cabang ilmu yang mempelajari berbagai pelaku ekonomi atau tindakan manusia terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan-pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Macam macam kebutuhan
            Kebutuhan dapat dikelompokkan menjadi lima bagian yaitu:
a)      Intensitas Kebutuhannya
Kebutuhan ini dipandang dari urgensinya, atau mendesak tidaknya suatu kebutuhan. Kebutuhan ini dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
Ø      Kebutuhan primer yaitu kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi agar kita tetap hidup, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal.
Ø      Kebutuhan sekunder: kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural, kebutuhan ini timbul bersamaan meningkatnya peradaban manusia seperti: ingin makan enak, ingin pakaian yang lebih bagus, ingin perabotan lebih bagus,nonton film, pentas seni.
Ø      Kebutuhan tertier: kebutuhan ini ditujukan untuk kesenangan manusia, seperti kebutuhan akan perhiasan, mobil mewah, rumah mewah.
b)      Bentuk dan Sifatnya
Kebutuhan ini dibedakan menurut dampak atau pengaruhnya terhadap jasmani dan rohani. Kebutuhan ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
Ø      Kebutuhan jasmani atau materiil contohnya: makanan, pakaian, tempat tinggal.
Ø      kebutuhan rohani atau spiritual contohnya: musik, menonton bola, ibadah.
c)      Waktu pemenuhannya
Kebutuhan ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
Ø      Kebutuhan sekarang, adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga,
seperti: makan di saat lapar atau obat-obatan pada saat sakit.
Ø      Kebutuhan masa depan, yaitu pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda untuk waktu yang akan datang, misalnya: tabungan hari tua, asuransi kesehatan, dan sebagainya.

d)      Subjek yang membutuhkan
Kebutuhan ini dibedakan menurut pihak-pihak yang membutuhkan. Kebutuhan ini  meliputi:
Ø      Kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang yang membutuhkan, misalnya: kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seorang guru.
Ø      Kebutuhan masyarakat, disebut juga kebutuhan kolektif atau kebutuhan bersama, yaitu alat pemuas kebutuhan yang digunakan bersama, misalnya: telepon umum, jalan umum, WC umum.
e)      Sosio- Budaya
Ø      Kebutuhan sosial, kebutuhan yang timbul karena manusia harus hidup bersama dengan manusia lain, untuk itu manusia mempunyai kebutuhan yang dapat dipandang layak dalam hidup bermasyarakat, misalnya : berpakaian dinas, berkendaraan bermotor, dan bersepatu.
Ø      Kebutuhan psikologis,kebutuhan yang berhubungan dengan sifat rohani manusia, misalnya kebutuhan akan rasa aman, dihargai oleh sesama manusia, dan kebutuhan akan ketenteraman hati.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
1.       Keadaan Alam
Orang yang tinggal di daerah kutub yang luar biasa dingin membutuhkan pakaian tebal untuk menahan hawa dingin yang serasa menggigit tulang, sedangkan kita yang tinggal di daerah tropis cukup memakai pakaian tipis.Tampaknya keadaan alam mendorong manusia membutuhkan barang-barang yang sesuai dengan kondisi alam di tempat yang bersangkutan.
2.       Tingkat Peradaban
Makin tinggi peradaban, makin tinggi pula kualitas barang yang dibutuhkan. Kebutuhan masyarakat primitif lebih menekankan kebutuhan primer, kebutuhan itu pun dipenuhi secara sederhana. Untuk makanan misalnya, mereka hanya tinggal memungut dari hutan atau sekitar tempat tinggalnya.


3.       Adat Istiadat dan Tradisi Masyarakat
Adat –istiadat dan tradisi masyarakat berpengaruh pada kebutuhan masyarakat, misalnya tradisi upacara perkawinan, tradisi mudik lebaran, dan sebagainya. Untuk kegiatan itu tentunya juga akan berpengaruh terhadap aneka ragam kebutuhan
4.       Perbedaan Agama
Perbedaan ajaran suatu agama dengan agama lain membawa pengaruh yang berbeda terhadap hal yang dibutuhkan.Contoh: Umat Islam dilarang memakan daging babi, dengan demikian mereka tidak membutuhkan daging babi, tidak demikian halnya dengan penganut ajaran agama yang tidak mengharamkan makan daging babi bagi penganutnya. Begitu pula keperluan akan alat-alat untuk peribadatan masing-masing agama membawa perbedaan kebutuhan yang dihadapi para pemeluknya.

Alat Pemuas Kebutuhan
Alat-alat pemuas kebutuhan seperti perlatan rumah tangga, sepatu, sepeda, pakaian, yang Anda butuhkan itu dalam ilmu ekonomi disebut barang, sedangkan pelayanan listrik, telepon, guru juga dapat memuaskan kebutuhan anda sehingga disebut barang juga, tetapi lebih lazim disebut jasa.

Macam-Macam Barang
Dari segi cara perolehan , barang dapat dibagi menjadi:
1.       Barang ekonomi
Dalam kehidupan sehari-hari barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan jumlahnya terbatas, sehingga untuk memperolehnya kita harus mengeluarkan pengorbanan (waktu, biaya, atau tenaga)
2.       Barang bebas
Barang bebas adalah barang yang jumlahnya melimpah seperti sinar matahari di daerah tropis, udara bersih di daerah pegunungan. Barang-barang ini untuk memperolehnya tanpa pengorbanan. Barang-barang bebas tidak dipersoalkan dalam ilmu ekonomi.

Menurut cara penggunaannya, barang dibagi menjadi:
(1)    Benda konsumsi yaitu benda yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan, contoh untuk ini adalah makanan, pakaian, buah-buahan.
(2)    Benda produksi atau disebut juga barang modal. Benda ini dapat digunakan untuk memproduksi benda lain, yang termasuk benda produksi ini adalah peralatan dan mesin-mesin.

v      Dalam hubungannya dengan benda lain, barang dapat dibagi menjadi:
Ø      Benda komplementer, benda yang dalam penggunaannya harus bersamasama dengan benda lain, misalnya: kopi dengan gula, sepatu dengan talinya, minyak dan kompor, bensin dengan kendaraan.
Ø      Benda substitusi, benda ini dalam penggunaannya dapat saling menggantikan, misalnya jagung dapat menggantikan beras, margarine dengan mentega, jasa bus dapat menggantikan kereta api.

v      Benda Menurut Proses Pembuatannya
Selain pembagian guna benda tadi, dapat juga kegunaan benda dilihat dari proses pembuatannya. Untuk ini benda dapat dilihat sebagai:
a.       Bahan baku seperti: hasil hutan, hasil pertanian, atau barang tambang.
b.       Barang setengah jadi, misalnya: barang untuk industri kecil, kulit untuk sepatu, kopra untuk minyak goreng, dan sebagainya.
c.       Barang jadi, seperti: meja, kursi, sepeda, kemeja, dan sebagainya.

Hubungan Kelangkaan Sumber Daya dengan Kebutuhan
Kebutuhan manusia itu relatif tidak terhitung banyak jumlah serta jenisnya. Sesuai dengan ciri perkembangan manusia, kebutuhannya selalu bertambah seiring dengan bertambahnya waktu dan luasnya pergaulan yang diakibatkan oleh kemajuan dalam berbagai bidang. Pertambahan kebutuhan ini terjadi baik pada tingkat individu maupun masyarakat.Pada tingkat individu, memang sudah menjadi ciri khas manusia itu memiliki sifat tidak pernah puas. Lagi pula individu tadi dipengaruhi oleh lingkungan yang mendorong manusia membutuhkan barang dan jasa sesuai dengan lingkungannya.
Pada umumnya, jumlah dan jenis barang dan jasa kebutuhan manusia yang ada di alam ini terbatas jumlahnya. Keadaan ini berhadapan dengan sifat manusia yang menginginkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terbatas.Keadaan ini menuntut manusia melakukan pilihan karena kelangkaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Perlu dipahami bahwa jika melakukan pilihan secara ekonomis akan selalu terlibat dengan pertukaran suatu barang atau jasa dengan barang atau jasa yang lainnya, yaitu memilih kebutuhan mana yang harus dipenuhi terlebih dahulu dan kebutuhan mana yang harus ditunda. Atau dengan istilah lain, kita harus melakukan skala prioritas.
Jika dalam memenuhi kebutuhan Anda senantiasa melakukan pilihan ekonomi, berarti Anda telah melakukan tindakan ekonomi. Dengan memilih, berarti kita berusaha mendapatkan kenikmatan yang sebesar-besarnya dari kebutuhan yang hendak kita penuhi. Memilih berarti mempertimbangkan kebutuhan mana yang kita penuhi terlebih dahulu dan kebutuhan mana yang hendak kita tunda atau kita korbankan.

DAFTAR PUSTAKA
-         Modul IPS 2 PGMI IAIN Sunan Ampel Surabaya
-         Suparmoko dan irawan. 1998. Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta :  DPFE
-         www. Ipsindo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar