Rabu, 31 Oktober 2012
Jumat, 05 Oktober 2012
KELAINAN TULANG BELAKANG
KELAINAN TULANG BELAKANG
Manusia memiliki tulang dan sendi (sistem gerak) yang memiliki banyak fungsi untuk menunjang kehidupan manusia. Tanpa kondisi fit (sehat) tulang dan sendi, manusia akan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa bentuk kelainan tulang belakang
1. 1. Skoliosis
DEFINISI Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang). Sekitar 4% dari seluruh anak-anak yang berumur 10-14 tahun mengalami skoliosis; 40-60% diantaranya ditemukan pada anak perempuan.
PENYEBABTerdapat 3 penyebab umum dari skoliosis:
1. Kongenital (bawaan), biasanya berhubungan dengan suatu kelainan dalam pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu
2. Neuromuskuler, pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau kelumpuhan akibat penyakit berikut:
- Cerebral palsy
- Distrofi otot
- Polio
- Osteoporosis juvenil
3. Idiopatik, penyebabnya tidak diketahui.
GEJALAGejalanya berupa:
- tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping
- bahu dan/atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya
- nyeri punggung
- kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama
- skoliosis yang berat (dengan kelengkungan yang lebih besar dari 60?) bisa menyebabkan gangguan pernafasan.
Kebanyakan pada punggung bagian atas, tulang belakang membengkok ke kanan dan pada punggung bagian bawah, tulang belakang membengkok ke kiri; sehingga bahu kanan lebih tinggi dari bahu kiri. Pinggul kanan juga mungkin lebih tinggi dari pinggul kiri.
DIAGNOSA
Pada pemeriksaan fisik penderita biasanya diminta untuk membungkuk ke depan sehingga pemeriksa dapat menentukan kelengkungan yang terjadi.
Pemeriksaan neurologis (saraf) dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi atau refleks.
Pemeriksaan neurologis (saraf) dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi atau refleks.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
Rontgen tulang belakang·
Pengukuran dengan· skoliometer (alat untuk mengukur kelengkungan tulang belakang)
MRI (jika ditemukan kelainan saraf atau kelainan pada rontgen).·
PENGOBATANPengobatan yang dilakukan tergantung kepada penyebab, derajat dan lokasi kelengkungan serta stadium pertumbuhan tulang. Jika kelengkungan kurang dari 20?, biasanya tidak perlu dilakukan pengobatan, tetapi penderita harus menjalani pemeriksaan secara teratur setiap 6 bulan.
Pada anak-anak yang masih tumbuh, kelengkungan biasanya bertambah sampai 25-30?, karena itu biasanya dianjurkan untuk menggunakan brace (alat penyangga) untuk membantu memperlambat progresivitas kelengkungan tulang belakang. Brace dari Milwaukee & Boston efektif dalam mengendalikan progresivitas skoliosis, tetapi harus dipasang selama 23 jam/hari sampai masa pertumbuhan anak berhenti.
Brace tidak efektif digunakan pada skoliosis kongenital maupun neuromuskuler. Jika kelengkungan mencapai 40? atau lebih, biasanya dilakukan pembedahan.
Pada pembedahan dilakukan perbaikan kelengkungan dan peleburan tulang-tulang. Tulang dipertahankan pada tempatnya dengan bantuan 1-2 alat logam yang terpasang sampai tulang pulih (kurang dari 20 tahun).
Sesudah dilakukan pembedahan mungkin perlu dipasang brace untuk menstabilkan tulang belakang.
Sesudah dilakukan pembedahan mungkin perlu dipasang brace untuk menstabilkan tulang belakang.
Kadang diberikan perangsangan elektrospinal, dimana otot tulang belakang dirangsang dengan arus listrik rendah untuk meluruskan tulang belakang.
1. Kifosis
DEFINISI Penyakit Scheuermann adalah suatu keadaan yang ditandai dengan nyeri punggung dan adanya bonggol di punggung (kifosis).
Kifosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang yang bisa terjadi akibat trauma, gangguan perkembangan atau penyakit degeneratif. Kifosis pada masa remaja juga disebut penyakit Scheuermann.
PENYEBABPenyebab dari penyakit Scheuermann tidak diketahui. Penyakit ini muncul pada masa remaja dan lebih banyak menyerang anak laki-laki.
GEJALAGejalanya berupa:
- nyeri punggung yang menetap tetapi sifatnya ringan
- kelelahan
- nyeri bila ditekan dan kekakuan pada tulang belakang
- punggung tampak melengkung
- lengkung tulang belakang bagian atas lebih besar dari normal.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik (lengkungan punggung yang abnormal). Juga dilakukan pemeriksaan neurologis (saraf) untuk mengetahui adanya kelemahan atau perubahan sensasi).
Rontgen tulang belakang dilakukan untuk mengetahui beratnya lengkungan tulang belakang.
PENGOBATAN
Kasus yang ringan dan non-progresif bisa diatasi dengan menurunkan berat badan (sehingga ketegangan pada punggung berkurang) dan menghindari aktivitas berat.
Jika kasusnya lebih berat, kadang digunakan brace (penyangga) tulang belakang atau penderita tidur dengan alas tidur yang kaku/keras.
Jika keadaan semakin memburuk, mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki kelainan pada tulang belakang.
3. Lordosis
Tulang belakang yang normal jika dilihat dari belakang akan tampak lurus. Lain halnya pada tulang belakang penderita lordosis, akan tampak bengkok terutama di punggung bagian bawah .
Gejala yang timbul akibat lordosis berbeda-beda untuk tiap orang. Gejala lordosis yang paling sering adalah penonjolan bokong. Gejala lain bervariasi sesuai dengan gangguan lain yang menyertainya seperti distrofi muskuler, gangguan perkembangan paha, dan gangguan neuromuskuler.
Nyeri pinggang, nyeri yang menjalar ke tungkai, dan perubahan pola buang air besar dan buang air kecil dapat terjadi pada lordosis, tetapi jarang. Jika terjadi gejala ini, dibutuhkan pemeriksaan lanjut oleh dokter.
Selain itu, gejala lordosis juga seringkali menyerupai gejala gangguan atau deformitas tulang belakang lainnya, atau dapat diakibatkan oleh infeksi atau cedera tulang belakang. Untuk membedakannya dilakukan beberapa pemeriksaan seperti :
· Sinar X. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengukur dan menilai kebengkokan, serta sudutnya.
· Magnetic resonance imaging (MRI)
· Computed tomography scan (CT Scan)
· Pemeriksaan darah
Tujuan pengobatan lordosis adalah menghentikan semakin membengkoknya tulang belakang dan mencegah deformitas (kelainan bentuk). Penatalaksanaan lordosis tergantung pada penyebab lordosis. Latihan untuk memperbaiki sikap tubuh dapat dilakukan jika lordosis disebabkan oleh kelainan sikap tubuh. Lordosis yang terjadi akibat gangguan paha harus diobati bersama dengan gangguan paha tersebut
Rabu, 03 Oktober 2012
Perilaku ekonomi
merupakan cabang ilmu yang mempelajari berbagai pelaku ekonomi atau tindakan
manusia terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat sebagai kerangka
berpikir untuk dapat melakukan pilihan-pilihan terhadap berbagai sumber daya
yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Macam macam kebutuhan
Kebutuhan dapat dikelompokkan menjadi lima bagian yaitu:
a) Intensitas Kebutuhannya
Kebutuhan ini dipandang
dari urgensinya, atau mendesak tidaknya suatu kebutuhan. Kebutuhan ini
dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
Ø
Kebutuhan primer yaitu
kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi agar kita tetap hidup, seperti kebutuhan
akan makanan, pakaian, tempat tinggal.
Ø Kebutuhan sekunder: kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural,
kebutuhan ini timbul bersamaan meningkatnya peradaban manusia seperti: ingin
makan enak, ingin pakaian yang lebih bagus, ingin perabotan lebih bagus,nonton
film, pentas seni.
Ø Kebutuhan
tertier: kebutuhan ini ditujukan untuk kesenangan manusia, seperti kebutuhan
akan perhiasan, mobil mewah, rumah mewah.
b) Bentuk dan Sifatnya
Kebutuhan ini dibedakan
menurut dampak atau pengaruhnya terhadap jasmani dan rohani.
Kebutuhan ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
Ø
Kebutuhan jasmani atau
materiil contohnya: makanan, pakaian, tempat tinggal.
Ø
kebutuhan rohani atau
spiritual contohnya: musik, menonton bola, ibadah.
c) Waktu pemenuhannya
Kebutuhan ini
dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
Ø Kebutuhan
sekarang, adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga,
seperti: makan di saat
lapar atau obat-obatan pada saat sakit.
Ø Kebutuhan
masa depan, yaitu pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda untuk waktu yang akan
datang, misalnya: tabungan hari tua, asuransi kesehatan, dan sebagainya.
d)
Subjek yang membutuhkan
Kebutuhan ini dibedakan
menurut pihak-pihak yang membutuhkan. Kebutuhan ini meliputi:
Ø Kebutuhan
individu, yaitu kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang yang membutuhkan,
misalnya: kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seorang guru.
Ø Kebutuhan
masyarakat, disebut juga kebutuhan kolektif atau kebutuhan bersama,
yaitu alat pemuas kebutuhan yang digunakan bersama,
misalnya: telepon umum, jalan umum, WC umum.
e)
Sosio- Budaya
Ø Kebutuhan
sosial, kebutuhan yang timbul karena manusia harus hidup bersama dengan manusia
lain, untuk itu manusia mempunyai kebutuhan yang dapat dipandang layak dalam
hidup bermasyarakat, misalnya : berpakaian dinas, berkendaraan bermotor, dan
bersepatu.
Ø Kebutuhan
psikologis,kebutuhan yang berhubungan dengan sifat rohani manusia, misalnya
kebutuhan akan rasa aman, dihargai oleh sesama manusia, dan kebutuhan akan
ketenteraman hati.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kebutuhan
1.
Keadaan Alam
Orang yang tinggal di daerah kutub yang luar biasa dingin membutuhkan
pakaian tebal untuk menahan hawa dingin yang serasa menggigit tulang, sedangkan
kita yang tinggal di daerah tropis cukup memakai pakaian tipis.Tampaknya
keadaan alam mendorong manusia membutuhkan barang-barang yang sesuai dengan
kondisi alam di tempat yang bersangkutan.
2. Tingkat Peradaban
Makin tinggi peradaban,
makin tinggi pula kualitas barang yang dibutuhkan. Kebutuhan masyarakat primitif lebih
menekankan kebutuhan primer, kebutuhan itu pun dipenuhi secara sederhana. Untuk
makanan misalnya, mereka hanya tinggal memungut dari hutan atau sekitar tempat
tinggalnya.
3.
Adat Istiadat dan Tradisi Masyarakat
Adat –istiadat dan
tradisi masyarakat berpengaruh pada kebutuhan masyarakat, misalnya tradisi
upacara perkawinan, tradisi mudik lebaran, dan sebagainya. Untuk kegiatan itu
tentunya juga akan berpengaruh terhadap aneka ragam kebutuhan
4.
Perbedaan Agama
Perbedaan ajaran suatu agama dengan agama lain membawa pengaruh yang
berbeda terhadap hal yang dibutuhkan.Contoh: Umat Islam dilarang memakan daging
babi, dengan demikian mereka tidak membutuhkan daging babi, tidak demikian
halnya dengan penganut ajaran agama yang tidak mengharamkan makan daging babi
bagi penganutnya. Begitu pula keperluan akan alat-alat untuk peribadatan
masing-masing agama membawa perbedaan kebutuhan yang dihadapi para pemeluknya.
Alat Pemuas Kebutuhan
Alat-alat pemuas
kebutuhan seperti perlatan rumah tangga, sepatu, sepeda, pakaian, yang Anda
butuhkan itu dalam ilmu ekonomi disebut barang, sedangkan pelayanan listrik,
telepon, guru juga dapat memuaskan kebutuhan anda sehingga disebut barang juga,
tetapi lebih lazim disebut jasa.
Macam-Macam Barang
Dari segi cara perolehan , barang dapat dibagi
menjadi:
1.
Barang ekonomi
Dalam
kehidupan sehari-hari barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan jumlahnya
terbatas, sehingga untuk memperolehnya kita harus mengeluarkan pengorbanan (waktu,
biaya, atau tenaga)
2.
Barang bebas
Barang
bebas adalah barang yang
jumlahnya melimpah seperti sinar matahari di daerah tropis, udara bersih di
daerah pegunungan. Barang-barang ini untuk memperolehnya tanpa pengorbanan.
Barang-barang bebas tidak dipersoalkan dalam ilmu ekonomi.
Menurut cara penggunaannya,
barang dibagi menjadi:
(1) Benda
konsumsi yaitu benda yang dapat langsung digunakan untuk
memenuhi kebutuhan, contoh untuk ini adalah makanan, pakaian, buah-buahan.
(2) Benda
produksi atau disebut juga barang modal. Benda ini dapat digunakan untuk
memproduksi benda lain, yang termasuk benda produksi ini adalah peralatan dan
mesin-mesin.
v Dalam hubungannya
dengan benda lain, barang dapat dibagi menjadi:
Ø Benda
komplementer, benda yang dalam penggunaannya harus bersamasama dengan benda
lain, misalnya: kopi dengan gula, sepatu dengan talinya, minyak dan kompor,
bensin dengan kendaraan.
Ø Benda
substitusi, benda ini dalam penggunaannya dapat saling menggantikan, misalnya
jagung dapat menggantikan beras, margarine dengan mentega, jasa bus dapat
menggantikan kereta api.
v Benda Menurut Proses
Pembuatannya
Selain pembagian guna
benda tadi, dapat juga kegunaan benda dilihat dari proses pembuatannya. Untuk
ini benda dapat dilihat sebagai:
a. Bahan
baku seperti: hasil hutan, hasil pertanian, atau barang tambang.
b. Barang
setengah jadi, misalnya: barang untuk industri kecil, kulit untuk sepatu, kopra
untuk minyak goreng, dan sebagainya.
c. Barang
jadi, seperti: meja, kursi, sepeda, kemeja, dan sebagainya.
Hubungan Kelangkaan Sumber Daya dengan
Kebutuhan
Kebutuhan manusia itu relatif tidak terhitung
banyak jumlah serta jenisnya. Sesuai dengan ciri perkembangan manusia,
kebutuhannya selalu bertambah seiring dengan bertambahnya waktu dan luasnya
pergaulan yang diakibatkan oleh kemajuan dalam berbagai bidang. Pertambahan
kebutuhan ini terjadi baik pada tingkat individu maupun masyarakat.Pada tingkat
individu, memang sudah menjadi ciri khas manusia itu memiliki sifat tidak
pernah puas. Lagi pula individu tadi dipengaruhi oleh lingkungan yang mendorong
manusia membutuhkan barang dan jasa sesuai dengan lingkungannya.
Pada umumnya, jumlah dan jenis barang dan jasa
kebutuhan manusia yang ada di alam ini terbatas jumlahnya. Keadaan ini
berhadapan dengan sifat manusia yang menginginkan pemenuhan kebutuhan yang
tidak terbatas.Keadaan ini menuntut manusia melakukan pilihan karena kelangkaan
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Perlu dipahami bahwa jika
melakukan pilihan secara ekonomis akan selalu terlibat dengan pertukaran suatu
barang atau jasa dengan barang atau jasa yang lainnya, yaitu memilih kebutuhan
mana yang harus dipenuhi terlebih dahulu dan kebutuhan mana yang harus ditunda.
Atau dengan istilah lain, kita harus melakukan skala prioritas.
Jika dalam memenuhi kebutuhan Anda senantiasa
melakukan pilihan ekonomi, berarti Anda telah melakukan tindakan ekonomi. Dengan
memilih, berarti kita berusaha mendapatkan kenikmatan yang sebesar-besarnya
dari kebutuhan yang hendak kita penuhi. Memilih berarti mempertimbangkan
kebutuhan mana yang kita penuhi terlebih dahulu dan kebutuhan mana yang hendak
kita tunda atau kita korbankan.
DAFTAR
PUSTAKA
-
Modul IPS 2 PGMI IAIN Sunan Ampel Surabaya
-
Suparmoko dan irawan. 1998. Ekonomika
Pembangunan. Yogyakarta : DPFE
-
www. Ipsindo.com
Langganan:
Postingan (Atom)